MAGELANG – Wedang Kacang Kebon hadir sebagai salah satu usaha yang tetap mempertahankan tradisi kuliner Indonesia di tengah pesatnya perkembangan berbagai kuliner modern saat ini. Warung legendaris ini telah berdiri sejak 1982, berlokasi di Jalan Pajang, Kemirirejo, Magelang. Wedang Kacang Kebon buka pada pukul 16.30-20.00 WIB dan tutup pada hari Kamis. Setiap harinya warung ini selalu ramai oleh pelanggan dari kalangan generasi muda hingga tua.
Wedang Kacang Kebon menyajikan berbagai macam minuman dan makanan tradisional, seperti wedang ronde, wedang kacang, dan sate pisang. Namun, wedang kacang menjadi menu andalan yang banyak diminati. Minuman hangat terbuat dari kacang tanah yang direbus hingga empuk, menghasilkan rasa yang gurih. Disajikan dengan kuah manis dan ketan putih menjadikan perpaduan rasa yang enak. Lebih dari sekedar hidangan lezat, wedang kacang menawarkan kehangatan yang dapat dirasakan tubuh dan jiwa. Menu yang tersedia ini memiliki rentang harga terjangkau, untuk semangkuk wedang kacang dan wedang ronde ini berkisar Rp12.000,00 serta camilan pendamping sate pisang berkisar Rp6.000,00. Harga yang terjangkau ini menjadikan kuliner Wedang Kacang Kebon dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Menurut penjual, pemasaran kuliner tradisional ini belum dilakukan secara online dan hanya tergantung pada penjualan secara langsung di tempat. Strategi pemasaran saat ini masih sederhana, seperti rekomendasi dari teman maupun sodara. Meskipun demikian, Wedang Kacang Kebon ini mampu menarik perhatian banyak pelanggan sehingga ramai oleh pelanggan setiap harinya. Alasan Wedang Kacang Kebon tetap eksis di tengah perkembangan kuliner modern saat ini ialah tetap mempertahankan resep turun-temurun sehingga menghasilkan cita rasa yang khas. Bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan alami dan rempah-rempah tradisional, seperti jahe dan daun pandan sehingga menghasilkan rasa yang otentik.
Rian, suami pemilik Wedang Kacang Kebon, mengungkapkan bahwa dari dulu hingga kini warung tersebut tetap mempertahankan keaslian rasa yang telah menjadi ciri khas. "Kalau rasa minuman tradisional ini dari dulu sampai sekarang rasanya tetap sama. Tidak ada perubahan ataupun inovasi karena kami mempertahankan ciri khas," ungkap Rian saat diwawancarai. Dengan demikian, keberhasilan Wedang Kacang Kebon terletak pada konsistensi mereka dalam menjaga resep turun-temurun dan penggunaan bahan alami.
Penulis : Anisya Nurhidayah, Ameta Nuraini.
