Sumber Foto: Kerin Maulia Dewi


UNTIDAR – Komunitas Duduk Setara kembali menyelenggarakan ruang diskusi dengan tema Arus Bawah dan Hasta Brata pada Kamis, (29/02). Kegiatan dilaksanakan di selasar lantai satu, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar. Pada kegiatan yang rutin dilakukan setiap bulan, Duduk Setara merangkul Khoirul Prasetyo Utomo, pemilik akun instagram @pemulungrasa sebagai pemateri dalam kegiatan diskusinya.


Diskusi dan Komunitas Duduk Setara merupakan inisiasi dari dua mahasiswa Universitas Tidar yaitu Kerin Maulia Dewi dan Miftahula Rizqin. Komunitas tersebut berdiri karena keresahan atas tidak adanya komunitas di Universitas Tidar yang bergerak di bidang sastra dan perempuan. Keresahan itu akhirnya menumbuhkan kegiatan-kegiatan positif terkait sastra dan perempuan.


Pada ruang diskusi yang kedua ini, Duduk Setara mengangkat topik mengenai kepemimpinan, khususnya berdasar pada novel-esai karya Emha Ainun Nadjib yang berjudul “Arus Bawah”. Diskusi kali ini membahas mengenai delapan sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik. Kegiatan dilaksanakan agar para mahasiswa yang mengikuti diskusi memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik.


Diskusi terbuka bagi seluruh mahasiswa Universitas Tidar, namun demikian, mayoritas dari audiens ruang diskusi ini masih berasal dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) “Keren banget! Walau kegiatan dilakukan secara non formal tapi pembahasannya nggak main-main, terus pemateri juga membawakan materi dengan luwes sehingga materinya mudah dipahami,” tutur Jamine, mahasiswi peserta diskusi.


Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong para mahasiswa Universitas Tidar untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Duduk Setara dan meningkatkan ketertarikan mereka terhadap topik sastra dan perempuan. “Harapannya mahasiswa juga banyak yang tertarik, antusias untuk kedepannya, semoga kami dapat dukungan lebih juga dari pihak kampus,” harap Kerin Maulia Dewi, mahasiswi.


 

Penulis: Wima Alfa & Uswatun Khasanah

Editor: Citrawati


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama