KOTA MAGELANG - Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kota Magelang, ditandai dengan adanya kirab budaya dan pentas seni. Kegiatan ini digelar di Kampung Potrosaran, Kota Magelang pada Kamis (10/2) siang.

Peringatan HPN tahun ini mengangkat tema "Peran Aktif Pers dengan Mengharmonisasikan Bentuk Kearifan Lokal". Prosesi ini dimaknai dengan pengangkatan berbagai buah dan sayur – sayuran. Seperti belimbing, markisa, dondong, bengkuang, jeruk, pare, terong, sawi dan daun bawang. Dengan filosofi seorang wartawan yang dapat mengolah dan menyajikan berbagai bentuk potensi.

Ditemukannya Pena Wartawan menjadi syarat utama jalannya kirab budaya di kota Magelang. Pena ditemukan oleh budayawan S. Wibowo yang melakukan perjalanan rohaninya di Jawa Tengah sampai Imogiri. Pena wartawan diarak dari Padepokan Gunung Tengis, Kampung Potrosaran, Jalan Pahlawan hingga Panggung Benggung Kali Kota. “Pena ini sudah delapan tahun dan dikeluarkan satu kali saja dalam setahun pada saat acara penting, seperti hari ini,” jelas Wibowo.

Wibowo menceritakan antusiasme warga Potrosaran merayakan HPN terinspirasi dari pembacaan puisinya yang selalu dihadiri oleh beberapa wartawan. Peran wartawan selalu ia ceritakan. Sehingga, mendasari warga kampung turut merayakan hari pers.

“Ini merupakan kekuatan dari warga Potrosaran, tidak ada kepentingan, profit dari orang lain, tidak dibayar, tapi ini bisa menjadi swadaya dan kekuatan,” ujar Bowo. “Ibarat akar rumput, akar diinjak dan tidak disirami pun akan tetap tumbuh,” imbuhnya.

Wibowo berharap agar wartawan selalu menyajikan berita yang baik dari waktu ke waktu. Sehingga bisa mengharumkan Kota Magelang bahkan Indonesia ke dunia internasional. “Pers harus menyerukan dan mengelorakan kekuatan apapun yang ada di Indonesia, agar bangsa punya karakter dan identitas,” harap Wibowo.

Sejalan dengan tujuan Wibowo, Bambang penanggung jawab acara, mengungkapkan jurnalis dapat mendukung Kota Magelang untuk berbudidaya luhur, sehat, dan berbudaya. Sebagai pengambil peran penopang kekuatan demokrasi dalam proses penyelenggaraan negara.

Kegiatan ini dibersamai dengan pengenalan Desa Wisata Kali Kota. Nantinya, di waktu libur sekolah akan dibuka destinasi edukasi batik yang terletak di Potrobangsan, pengenalan pembangkit listrik dengan kincir angin, dan terdapat pemeliharaan ikan. Selain itu, akan dibangun kafe di atas Kali Kota disertai spot foto. “Sudah ada jogging track untuk olahraga, juga terdapat wisata hiburan seperti tubing dan nantinya terdapat pentas budaya,” pungkas Bambang. (FW/ARU) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama