Hidup
mahasiswa!!!
Hidup
mahasiswa Indonesia!!!
Hidup
rakyat Indonesia!!!
Pekikan
penuh semangat para mahasiswa baru Universitas tidar (UNTIDAR) menggema pada Jumat,
(17/08) di lapangan parker UNTIDAR. Setelah upacara peringatan hari kemerdekaan
Republik Indonesia selesai, mereka bergegas merapatkan barisan menyimak dengan
seksama penuturan panitia Orientasi Tidar Muda (Otadama) tingkat universitas.
Tak berhenti sampai disitu, setelah technical
meeting (TM) universitas selesai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik
harus mengikuti TM Otadama fakultas di tempat yang berbeda. Fakultas Teknik
memilih bantala budaya sebagai tempat TM, sedangkan Fakultas Ekonomi lebih
memilih halaman gedungnya sendiri.
Malam
sebelum kedua fakultas tersebut mengadakan TM, telah dilaksanakan pertemuan
dadakan yang diinisiasi oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (DPM
KM). Galih Sigit Setiadi sebagai pimpinan komisi III DPM KM menuturkan bahwa
alasan mendasar diadakanya pertemuan mendadak itu karena ketidaktegasan panitia
Otadama dalam menanggapi isu kedua fakultas tersebut akan tetap melaksanakan TM
pada tanggal 17. Pasalnya sebelum TM telah beredar surat keputusan dari BEM KM
yang menghimbau seluruh panitia Otadama fakultas untuk tidak melakukan TM pada tanggal
17. Namun, surat tersebut dirasa terlalu
mendadak. Kamis, (16/8) surat edaran tersebut baru sampai ke masing-masing
fakultas
Tak
mau dianggap melanggar, ketua panitia Otadama Fakultas Teknik, Rinaldi Ridho
Arrahman angkat bicara “Jauh sebelum adanya surat keputusan yang masuk ke
fakultas, sudah ada konsolidasi yang mengizinkan untuk mengadakan TM pada
tanggal 17 dengan catatan tidak sampai jam 3 sore.”
Pihaknya
merasa kecewa atas keputusan secara sepihak tersebut. “Kalau keputusan
sebelumnya diambil melalui konsolidasi, seharusnya keputusan tidak memperbolehkan
TM pada tanggal 17 Agustus ya harus melalui jalan yang sama. Tidak mengambil
keputusan sepihak seperti itu,” tambahnya. Konsolidasi tersebut dihadiri oleh
wakil presiden mahasiswa, ketua Otadama universitas, seluruh ketua panitia
otadama fakultas dan ketua BEM fakultas. Ketua panitia Otadama, Wahyu
Nurohmansyah membenarkan adanya konsolidasi sebelumya namun tidak ada kesepakan
secara tertulisnya. “Ada konsolidasi sebelumnya, namun tidak ada hitam di atas
putihnya,” tambahnya.
Nizar
Bagas Maulana menambahkan, sebenarnya mereka sudah mempunyai plan B ketika
tanggal 17 benar-benar tidak diperbolehkan untuk mengadakan TM. Namun, karena
pengambilan keputusan hanya dilakukan secara sepihak, ia merasa hal tersebut
tidak menghargai keputusan yang telah disepakati bersama. “Sebenarnya ada plan
B. kalau dari awalnya A ya A. tapi kalau ini kan dari A jadi B tanpa koordinasi
sebelumnya. Ya kita juga punya harga diri. Kalau pengambilan keputusanya benar
sih kita sebenarnya ngikut saja,” tegasnya.
Menurut
penuturan Linda Putri Sulistiyana sekretaris DPM KM yang kala itu mengikuti
pertemuan mendadak menyebutkan alasan Fakultas Ekonomi tetap melaksanakan TM
pada tanggal 17 Agustus dikarenakan adanya perubahan jadwal Otadama Fakultas
tersebut. Awalnya Fakultas Ekonomi mendapat jadwal Otadama fakultas di hari Minggu,
(26/08), Namun setelah terjadi perubahan jadwal menjadi Selasa, (21/08). “Kalau
dari Ekonomi memang tidak mendapat izin dari dekan dan dosenya untuk
melaksanakan acara di weekend. Jadi
jadwal mereka dimajukan. Lumrah bagi mereka untuk TM di tanggal 17, karena jika
dilakukan pada hari-hari berikutnya sudah
tidak ada waktu lagi,” tegasnya.
Beberapa
pihak menyayangkan adanya keputusan sepihak dan kurangnya koordinasi dari
kepanitian Otadama universitas dengan pihak-pihak terkait seperti panitia
Otadama fakultas dan juga DPM KM. Menurut Feby Rudianto, pihak panitia kurang
melibatkan DPM KM dalam pelaksanaan Otadama kali ini, contohnya pihak panitia
tidak memberikan proposal Otadama kepada DPM KM, sehingga menghambat proses
pengawasan yang akan dilakukan. “Kita kan kedudukanya sama, harusnya
bersinergi,”tuturnya.
Senada
dengan Feby, Bagas juga berharap agar kepanitiaan kedepanya lebih bias
berkoordinasi dengan pihak terkait. “Ya ini kan sudah terjadi. Harapanya untuk
kepanitian mendatang lebih bias berkoordinasi dengan teman-teman fakultas.
Kalau yang sekarang kan kurang merangkul,” pungkasnya. (Lil)