Beda: Format KTM resmi Universitas Tidar (kiri) tak sama dengan
format KTM palsu (kanan) yang digunakan pelaku.
|
Kurang cermat mengecek keaslian Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), kamera pemilik usaha rental asal Pringsurat, Temanggung, dibawa kabur sejak Senin (30/10). Dari kartu identitas yang ditinggalkan, pelaku yang diketahui berisinial AP terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Tidar. Menurut penuturan sang pemilik, Irmala Saputri, pihaknya telah mengkonfirmasi ke Untidar. Namun pelaku ternyata tidak terdata sebagai mahasiswa aktif di perguruan tinggi tersebut.
”Melalui kakak saya sudah mengklarifikasi ke pihak universitas. Hasilnya itu KTM palsu. Orang yang meninggalkan kartu identitas mahasiswa Universitas Tidar itu tidak terdata sebagai mahasiswa di sana,” katanya.
Ia menerangkan AP harusnya mengembalikan kamera Cannon 1200D seharga 3.5-4 juta miliknya satu hari setelah pemakaian. Alih-alih kembali, setelah empat hari AP tidak bisa dihubungi. “Senin dia sewa kamera Cannon 1200D. Harusnya setelah satu hari dikembalikan,” ujarnya.
Saputri mengaku, memang pihaknya tidak mencocokkan antara KTM dan KTP sang peminjam. “Yang ngelepas kamera saat itu orang tua. Mungkin lupa untuk mencocokkan antara KTM dengan KTP,” lanjutnya.
Dari kejadian ini, ia mengatakan hal tersebut harus dijadikan pelajaran. Apalagi siswa kelas 12 SMA N 1 Pringsuratinibaru merintis usaha rental kurang lebih satu tahun. “Memang ini harus dijadikan pelajaran agar saya atau siapapun lebih berhati-hati,” terangnya.
Diketahui dari KTM, pelaku terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Hukum program studi Manajemen. Akan tetapi, fakultas dan prodi yang tertera tidak sesuai dengan yang ada di Untidar. “Fakultas dan prodi tidak cocok. Sudah kami cek, nama tersebut tidak ada di data universitas,” ujar Humas Untidar, Kusumo Wardani. Seperti yang diketahui Untidar memang membuka prodi baru yakni S1 Manajemen dan S1 Hukum. Namun S1 Manajemen berinduk ke Fakultas Ekonomi, sedangkan S1 Hukum berinduk ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Dani menerangkan Untidar telah mendesainkan KTM dengan sebaik-baiknya. Barcode dan tanda tangan Rektor lengkap dengan stempel pun tertera di sana. Alamat dan nomor telfon Untidar juga turut dicantumkan. “Ketika discan, Nomor Induk Mahasiswa (NPM) akan muncul,” sambungnya.
Dirinya menghimbau agar masyarakat lebih waspada dan hati-hati. Ia mengatakan pihak universitas terbuka untuk konfirmasi terkait KTM jika dijadikan jaminan peminjaman semacam ini. “Kami terbuka jika yang meminta konfirmasi jelas orangnya dan jelas alasannya,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihak universitas berencana untuk mengunggah format KTM resmi Untidar sebagai informasi kepada masyarakat. “Masyarakat bisa kroscek melalui web nantinya,” katanya. (Flo/LPM MATA)