MAGELANG – Puluhan
personel diterjunkan Kapolres Magelang untuk melakukan operasi zebra yang
berlangsung selama 14 hari, mulai hari
ini Rabu (1/11) sampai dengan Selasa (14/11). Kejadian ini dilakukan untuk
mengevaluasi kejadian satu bulan lalu dengan mengetahui meningkat atau
menurunnya pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Kota Magelang khususnya.
Pelanggar tertinggi di Kota Magelang adalah pelajar.
Berlaku
Operasi zebra ditekankan pada upaya penegakkan hukum, karena pola operasi ini
60% penegakkan hukum atau tindakan represif, 20% tindakan pencegahan atau
preventif, dan 20 % adalah tindakan berupa bimbingan penyuluhan atau konseling.
Operasi
ini melibatkan instansi terkait seperti TNI, Dinas Pendidikan, Dinas
Perhubungan, POM, dan rekan-rekan dari satpol PP. Adanya pelibatan fungsi profesi dan
pengamanan, rekan-rekan dari provos kita libatkan, termasuk juga stageholder
lainnya. Oleh karena itu, operasi ini juga mengundang instansi terkait.
Fungsi
pencegahan tidak hanya untuk masyarakat yang melanggar, tetapi juga untuk
anggota yang melakukan pelanggaran. Sasaran
operasi ini adalah melawan arus, melintasi marka, dan semua
pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi terhadap kecelakaan lalu lintas.
“Kami
menghimbau bagi masyarakat kota Magelang untuk patuhi peraturan lalu lintas. dengan
mematuhi peraturan lalu lintas dan menjaga keselamatan, tidak hanya
menyelamatkan diri pengendara, juga diri orang lain”. Pesan AKBP Kristanto Yoga
Darmawan sebagai Kapolres Magelang Kota.
Terkait
dengan terjadinya pungli oleh personel di lapangan karena pada operasi zebra
ini ada empat satgas. Selain satgas
penindak penegakan hukum, ada satgas preventif, termasuk satgas
bantuan operasi. Di dalam preventif itu tidak hanya tindakan kepolisian
terhadap masyarakat tetapi juga ada tindakan internal polisi untuk pengawasan
ke dalam.
“Selama ini angka pelanggaran sebulan kemarin
3280 orang yang melanggar lalu lintas,” Tambah AKP Marwanto sebagai Kasatlantas
Polres Magelang Kota.