Pertanda Baik atau Buruk
Karya: Anisaul Baroroh

”Aduh, aduh ma... mama... Tolong aku ma tolong,” teriakku mengagetkan semua orang di rumah ini.
            Aku Rina. Hari ini aku ada jadwal kuliah jam 7 dan ya, tiba -tiba seekor cicak jatuh di pundakku. Setelah Mama mengambil cicak dari pundakku, aku teringat pada cerita kakek yang mengatakan bahwa jika seseorang ketiban cicak akan mendapatkan kesialan pada hari itu.
”Halah hanya mitos mungkin,” gumamku
            Aku berpamitan pada orangtuaku untuk berangkat kuliah. Jarak rumah dengan kampusku sekitar 25 km yang biasa aku tempuh selama 30 menit. Akan tetapi, pikiran akan kena sial selalu menghantuiku. Selama perjalanan aku melamunkan mitos itu. Tiba-tiba,
”Gubrak..” mobilku menabrak bahu jalan. Untung tidak rusak berat hanya sedikit meninggalkan bekas saja. Akhirnya sampai juga aku di kampus, segera aku parkirkan mobilku dan berlari ke kelas.
            Tak disangka, hari ini kelas ada kuis pancasila dan aku lupa tidak belajar. Kesialan datang padaku lagi. Saat itulah aku pun mulai berfikir “Apakah benar mitos itu ada?”  Aku kembali tersadar bahwa kesialan itu tidak karena ketiban cicak.
            Mata kuliah selanjutnya merupakan mata kuliah yang sangat aku benci. Sebenarnya bukan benci mata kuliahnya akan tetapi dosennya yang membuatku selalu menarik nafas dalam-dalam.
”Rina!!” teriak dosennku. Aku pun terperanjat. Ah, sial sekali aku tertidur.
”Keluar dari kelas saya,” suruh dosen itu. Aku pun keluar setengah mengumpat Pasti ini gara gara cicak tadi ugh!”.
            Akhirnya kuliah pun selesai. Kunyalakan mobilku dan menuju perjalanan pulang. Selama perjalanan aku selalu memikirkan tentang cicak itu. Apakah benar cicak itu membuat aku sial sepanjang hari ini? Sembari memikirkan ternyata kecepatanku tidak stabil dan aku telah dicegat oleh polisi.
”Bisa tunjukkan surat-suratnya?” kata polisi itu. Aku mencari cari SIM ku di bangku, tas serta dompetku. Sialnya lagi, aku melupakan untuk membawa dompetku. Ah, lagi-lagi aku tertimpa sial dengan membayar ke polisi itu 250 ribu.

            Aku sampai rumah dengan langkah gontai. Tak kusangka, semua keluargaku sudah berkumpul di rumah untuk merayakan ulang tahunku. Betapa fokusnya aku kepada kesialan membuat aku melupakan hari ulang tahunku. Setelah kejadian ini, aku percaya bahwa ketika ada kesialan datang bukan merupakan karena cicak tersebut. Melainkan, datangnya kesialan menjadi awal dari kesenangan yang tak terduga.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama