MAGELANG - (8/12) Program yang dicanangkan pemerintah terkait rencana hemat Bahan Bakar Minyak (BBM) dan akibat langkanya minyak tanah telah berjalan. Pemerintah mengalihkannya dengan penggunaan gas elpiji. Setelah program berjalan, ternyata timbul berbagai masalah. Kelangkaan gas menjadi salah satunya. Ketersediaan gas elpiji 3 kg bagi warga ekonomi bawah belum terkendali dan cenderung tidak memadai.
LANGKA - Warga kelurahan Potrobangsan, Magelang Utara
                                         keluhkan langkanya gas elpiji 3 kg. Mata Photos
Kelangkaan gas saat ini terjadi di beberapa daerah, seperti di daerah Potrobangsan, Magelang Utara, banyak warga yang kecewa karena sulitnya gas elpiji 3 kg.  Warga harus berkeliling mencari gas ke berbagai pangkalan penyedia. Namun nyatanya gas elpiji 3kg kosong. Warga kebingungan dan mengeluhkan hal tersebut. Seperti yang dialami oleh Imah, warga Tuguran. “Saya keliling mencari gas elpiji 3 kg  ke beberapa tempat, tetapi kosong persediaan. Saya cari sampai di pangkalan gas elpiji daerah Dumpoh, itupun jumlahnya terbatas dan sudah dipesan beberapa orang,” keluh Imah.
Kelangkaan ini disebabkan oleh berkurangnya suplai gas di setiap pangkalan. Tak hanya warga, para pemilik pangkalan juga mengeluhkan langkanya gas. “Saya hanya disupplai 20 tabung per minggunya dan habis dalam waktu beberapa hari. Saya juga mendapat keluhan dari pelanggan terkait kesediaan jumlah elpiji,” kata Lina, pemilik sebuah  pangkalan  gas.
“Kalau lagi gampang, 5 hari sudah habis. Kalau lagi sulit seperti ini sekali datang langsung habis, dan yang kebagian cuma tetangga sedangkan dari warga lain mengeluh tidak kebagian,” tambah Lina.
Pusat Koperasi Konsumen (PKK) bekerja sama dengan Pertamina sebagai distributor gas elpiji resmi belum mampu mengatasi masalah kelangkaan ini. Kelangkaan gas elpiji tidak hanya menghambat kegiatan memasak para warga, tetapi juga melumpuhkan kegiatan produksi usaha yang dijalankan warga.

Warga berharap pemerintah segera memberi solusi terkait langkanya gas. Karena bukan tidak mungkin, program yang awalnya bertujuan untuk hemat BBM justru mengancam kesejahteraan masyarakat.  (Sr.H/NK)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama