Sumber : esthinktank.com

Masalah kesetaraan gender makin diperbincangkan di ruang publik. Saat ini, kedudukan antara perempuan dan laki-laki masih diperdebatkan. Seringnya, perempuan menjadi korban diskriminasi gender sehingga sulit mendapatkan peran di masyarakat. Namun, pada kenyataannya laki-laki juga tidak lepas dari hal itu. Salah satunya, laki-laki menjadi korban toxic masculinity, yang mana dapat membatasi dan mengekang perannya dalam masyarakat. Masalah tersebut tentu memberikan beban pada laki-laki yang dianggap tidak dapat memenuhi standar maskulinitas.

Tidak menutup kemungkinan jika permasalahan kesetaraan gender dapat terjadi di lingkungan pendidikan, salah satunya di UNTIDAR. Perlu adanya pembagian peran yang adil, baik laki-laki maupun perempuan. Pada awal 2022, Forum Kesetaraan UNTIDAR muncul di tengah lingkungan kampus. Forum ini berada di bawah naungan BEM KM UNTIDAR 2022. Forum yang merupakan bentuk pengembangan dari Forum Perempuan tersebut, hadir sebagai wadah bagi masyarakat UNTIDAR untuk menanggapi isu kesetaraan gender. Maka, tugasnya bukan hanya membahas isu perempuan seperti dulu, melainkan juga isu laki-laki.

 

Sumber: @untidar_setara (Instagram)


Aisyah Aulia, Ketua Forum Kesetaraan UNTIDAR 2022, menyatakan alasan yang mendasari perubahan nama tersebut. “Semua pihak (perempuan dan laki-laki) berperan penting untuk pembangunan berkelanjutan kesetaraan gender, tidak boleh egois. Beberapa kasus itu juga (bisa) dialami oleh laki-laki,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa Forum Kesetaraan UNTIDAR juga fokus pada bonding dengan kampanye berkelanjutan. Hal tersebut bercermin pada kepengurusan Forum Perempuan sebelumnya yang terfokus bonding internal sehingga banyak masyarakat UNTIDAR yang kurang mengetahuinya.

“Forum Kesetaraan dapat menjadi upaya preventif agar semua kasus, baik pada perempuan dan laki-laki, dapat diatasi. Mengingat saat dilakukan diskusi umum terkait kesetaraan gender, terdapat banyak kasus pelecehan yang perlu ditelusuri,” tutur Aisyah.

Perubahan nama yang dilakukan tentunya membawa harapan dan rencana baru. Aisyah mengharapkan agar banyak laki-laki yang tergerak dalam menyuarakan kesetaraan gender. “Semoga banyak laki-laki yang ikut berpartisipasi dan bergerak bersama kesetaraan UNTIDAR. Semakin open minded dan menjadi role mode kesetaraan gender. Jikalau nanti kesetaraan ini dikenal banyak orang, pastinya akan tetap amanah dan tidak hanya mencari nama,” harapnya.

Erika, Kominfo dan Konselor Sebaya Fakultas Ekonomi, menyampaikan bahwa mereka (Forum Kesetaraan) akan melakukan yang terbaik untuk korban dalam penanganan permasalahan kesetaraan gender, seperti mendampingi, mengikuti kemauan korban, serta melakukan tindakan lebih lanjut jika permasalahan tersebut masih berlanjut setelah adanya putusan.

Isroni Hadikusuma, Kominfo Forum Kesetaraan UNTIDAR, mengatakan, “Yang ditekankan sekarang di (forum) kesetaraan yaitu bagaimana kriteria kita menangani sebuah kasus. Harus dikupas tuntas dan dirinci bagaimana caranya. Treatment yang kemudian diberikan harus sesuai agar output ataupun perubahan pada korban menjadi lebih baik dan merasa nyaman.”

Isnenda, mahasiswi Ilmu Komunikasi 2019, menganggap jika perubahan Forum Perempuan ke Forum Kesetaraan tersebut menjadi salah satu langkah kebersamaan di mana yang menyuarakan tentang kesetaraan gender tidak hanya perempuan saja, tetapi laki-laki turut memberikan dukungannya dalam mewujudkan kesetaraan gender itu.

“Semoga forum tersebut bisa berjalan sesuai dengan visi misi yang sudah dibuat. Ada impact secara nyata yang mengangkat kesetaraan gender terutama di kampus,” harapnya.

Tak hanya Isnenda, Aldynuswha, mahasiswa Pendidikan Biologi 2021, sangat setuju dengan adanya Forum Kesetaraan UNTIDAR. “Kita butuh organisasi yang bisa memantau kesetaraan antara laki-laki dan perempuan sehingga akan tercipta rasa yang lebih aman saat berada di lingkungan kampus,” ucapnya.

Ia juga berharap agar forum tersebut bisa lebih dirasakan keberadaannya. Salah satunya dengan cara meramaikan kegiatan yang diadakan sehingga mahasiswa bisa mengetahui jika ada forum yang bisa melayani dalam urusan keamanan dan kesetaraan gender. (AI/GPA).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama