Warga sedang melihat kondisi jalan pasca banjir bandang yang melanda Gunung Mas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

 

BOGOR Banjir bandang dan longsor akibat hujan deras kembali mengguyur kawasan Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor pada Selasa, (19/1). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, sebanyak 7 bangunan rusak dan 1.800 orang terdampak dan mengungsi. Musibah tersebut masih membayangi warga karena berpotensi menyebabkan banjir dan longsor susulan. Hal itu membuat Komisi IV DPR turun langsung untuk memantau situasi dan kondisi di daerah Gunung Mas.

“Di daerah tersebut rawan bencana akibat kurangnya tanah pijakan yang digunakan untuk menyangga hutan sehingga menyebabkan batu-batuan tersapu air hujan yang deras,” ujar Wakil Ketua Komisi IV, Dedi Mulyadi. Selain itu, perubahan fungsi lahan sekitar sungai menjadi pemukiman dan perkebunan membuat aliran sungai tersebut terganggu dan bergeser. Kepala Desa Tugu Selatan, M. Eko Windiyana, mengatakan bahwa banjir bandang tersebut diduga karena longsor yang terjadi di hulu Sungai Cisampay.

Setelah ditinjau, terdapat beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan. Pertama, tanah di daerah tersebut perlu dikembalikan sebagaimana fungsinya, yaitu dengan menanami pohon yang kuat untuk menopang tanah di sekitar sungai. Kedua, merelokasi rumah warga ke tempat yang lebih aman dan nyaman guna mengantisipasi banjir maupun longsor susulan sehingga menghindari adanya korban jiwa.

Warga yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Gunung Mas akan kembali ke kediamannya masing-masing di perumahan PT. Perkebunan Nusantara VIII Blok C, Kampung Rawa Dulang Desa Tugu Selatan, Cisarua. Hal ini disampaikan oleh Bupati Bogor, Ade Yasin, pada Jumat, (22/1). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama pemerintah desa dan kecamatan setempat akan membentuk relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) untuk menanam pohon di lahan-lahan kritis, membersihkan sampah, dan relokasi daerah yang terkena dampak banjir. (NH/DF)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama