T
alkshow dan Training Motivation “Inspirasi Untidar untuk Indonesia” bersama SM-3T dan Guru Perintis merupakan acara yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Bidikmisi Universitas Tidar (Himadiktar) sadarkan mahasiswa bahwa tidak ada hal apapun yang dapat menghalangi dalam meraih cita-cita guna memajukan pendidikan Indonesia menuju generasi emas Indonesia. “Tidak ada aral untuk meraih cita-cita untuk memajukan pendidikan Indonesia menuju generasi emas Indonesia,” tutur Dr. Farikha M.Pd., Pembina Bidikmisi Universitas Tidar (Untidar), ketika beri sambutan di Talkshow dan Training Motivation “Inspirasi Untidar untuk Indonesia” bersama SM-3T dan Guru Perintis, Sabtu (18/6) di Auditorium Untidar.
SIAP ISI TALKSHOW: Pemateri dari SM-3T, Indonesia Mengajar, 
                                      dan Guru Perintis bersiap untuk sampaikan 
                                      materi pada Talkshow dan Training Motivation 
                                      “Inspirasi Untidar untuk Indonesia” 
                                      bersama SM-3T dan Guru Perintis,
                                      Selasa (18/6). (Mata Foto)
Talkshow ini menghadirkan Rahayu Setiyaningrum, Umi Qodarsasi, Anisatul Fuadiyah, Amar Ma’ruf, dan Joko Rianto, orang-orang yang berdedikasi pada pendidikan lewat program (Sarjana Mengajar-Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) SM-3T, Indonesia Mengajar, dan Guru Perintis. Meskipun program yang mereka ikuti berbeda nama, akan tetapi tujuan mereka sama, menyiapkan generasi emas Indonesia. Program-program tersebut merupakan program yang difokuskan untuk meratakan pendidikan dan mengatasi kesenjangan pendidikan di daerah-daerah tertinggal yang mungkin tidak terjamah oleh pendidikan yang layak. Hal ini diberikan sebab kemungkinan besar banyak potensi-potensi luar biasa yang dapat digali dari mereka-mereka yang berada di daerah terpencil. “Ada mutiara bangsa yang terpendam di daerah terpencil. Bukan berarti mereka bodoh. Melainkan belum terfasilitasi,” ujar Umi Qodarsasi, Indonesia Mengajar Pulau Beeng Darat, Tabukan Selatan Tengah, Kab. Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

            Adanya acara ini, semua mahasiswa diharapkan mampu tergerak untuk peduli dengan pendidikan Indonesia yang dirasa masih belum menjamah ke seluruh daerah. “Kalau bukan kita, siapa lagi? Tergerak saja tidak cukup tanpa disertai dengan bergerak,” begitu kata Amar Ma’ruf, SM-3T Angkatan II, Kampung Kulur II, Kec. Tabukan Tengah, Kab. Kepulauan Sangihe,  Sulawesi Utara. Menuju generasi emas Indonesia, Indonesia perlu untuk membuat perubahan dengan melakukan tindakan dalam dunia pendidikan. “Satu kata dapat merubah makna kalimat. Sama, satu tindakan dapat merubah pendidikan Indonesia,” tambahnya.  Seperti yang dikatakan oleh Amar, akan ada tidaknya generasi emas Indonesia tergantung pada orang-orang yang terdidik saat ini sebab pendidikan tanggung jawab bagi semua orang yang terdidik. (Flo/ Lpm Mata)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama