Sumber: dokumentasi pribadi
MAGELANG—Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Untidar angkatan 2024 sukses menggelar Aksarawarsa, Festival Apresiasi Karya Sastra dengan tema: "Ruang Cerita, Panggung Rasa" pada Senin (29/12/2025) pukul 08.00–16.00 WIB di Gedung Kuliah Umum Gedung dr. H. R. Suparsono Universitas Tidar.
Aksarawarsa merupakan perayaan bahasa dan seni yang terus hidup. Acara ini menjadi ruang untuk penampilan musikalisasi puisi, film pendek, video musik, dramatisasi/teatrikal puisi, hingga drama pendek dari seluruh mahasiswa PBSI angkatan 2024. Selain menjadi bagian dari Project Based Learning Mata Kuliah Apresiasi Karya Sastra, kegiatan ini juga sebagai wadah kreatif bagi para mahasiswa untuk mengasah bakatnya dibidang seni.
Setiap kelas berkesempatan menampilkan karya terbaiknya masing-masing secara berurutan, mulai rombongan belajar (rombel) A hingga D. Pementasan tersebut terbuka untuk khalayak umum. Sejalan dengan itu, Cahyanto selaku wakil ketua panitia menyampaikan bahwa karya sastra dapat diapresiasi oleh siapapun. "Dalam karya sastra, semua boleh mengapresiasi dan menonton. Cuma kalau untuk menilai 'kan dari dosen. Ini juga bisa menjadi salah satu brandingnya PBSI,” ujarnya.
Antusiasme penonton juga tampak tinggi selama pementasan berlangsung. Daning, salah satu penonton mengungkapkan kesannya terhadap pementasan yang disaksikan. "Overall, penampilan tadi bener-bener berhasil meninggalkan kesan yang cukup dalam dan membuka sudut pandang baru tentang bagaimana sebuah karya seni bisa jadi media komunikasi yang jujur dan bermakna, apalagi dalam konteks pembelajaran dan apresiasi seni di FKIP," tuturnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan penonton tidak hanya mengenal bentuk-bentuk karya sastra, tetapi juga menumbuhkan apresiasi terhadap seni sebagai bagian dari kebudayaan. "Saya berharap dan teman-teman yang lain juga, acara ini bisa diteruskan dengan kegiatan yang lebih menarik dan bervariasi. Ini ‘kan menjadi salah satu peran kita dalam menjaga dan melestarikan budaya, karena memang sastra itu bagian dari budaya," ujar Cahyanto.
Penulis: Nurul Hidayah
