UNTIDAR- Konferensi Pers Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam rangka penerimaan mahasiswa baru ini diadakan di Ruang Rapat Rektorat UNTIDAR, Jalan Kapten Suparman No.39 Magelang pada Kamis, (15/4). Dilaporkan sejauh ini pelaksanaan UTBK yang dimulai dari tanggal 12 April 2021 berjalan lancar, dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Dalam pelaksanaannya protokol kesehatan menjadi aspek paling penting yang harus dipatuhi oleh seluruh peserta UTBK. Berdasarkan informasi dari panitia, (UTBK) di Universitas Tidar diikuti oleh 8.930 peserta dengan kapasitas maksimal 10.385 peserta.

Pada hari Kamis (15/4) dilaporkan dari pihak panitia rata-rata kehadiran mencapai 96,5 % meliputi ujian saintek, soshum, dan campuran. Peserta campuran terdiri dari 293, sisanya adalah 8637 untuk saintek dan soshum. Terdapat dua sesi dalam pelaksanaan UTBK kali ini, sesi pertama 12 s.d 18 April 2021 dan sesi kedua 26 s.d 30 April 2021. Pelaksanaan UTBK tersebar di 6 lokasi yakni SMAN 4 Kota Magelang, SMKN 1 Kota Magelang, SMK N 2 Kota Magelang, SMAN Kota Magelang, SMK Ma’arif Kota Mungkid dan Universitas Tidar sebagai pusatnya.

Pembagian lokasi dan segala kebijakan protokol kesehatan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti mengisi formulir deteksi dini yang memiliki jangka waktu maksimal 3 hari dan minimal 1 jam, wajib mengikuti pengecekan suhu dan cuci tangan, memakai masker dan sarung tangan serta ketentuan yang lain.

“Kami sudah memenuhi izin pelaksanaan pusat serta Satgas Covid-19 Kota dan Kabupaten Magelang ”ujar Ketua UTBK Pusat Universitas Tidar.

UTBK di Universitas Tidar hanya berlaku untuk yang bertempat tinggal di daerah Karesidenan Kedu. UTBK bersyarat ini, tidak terlalu rumit dikarenakan tidak membutuhkan tes swab, PCR, Geos dan lain sebagainya. Namun ketika memasuki area ujian, suhu tubuh maksimal 37,3 derajat, jika lebih dari itu, maka calon mahasiswa baru akan gugur. Hal ini membuktikan bahwa sistem yang digunakan telah berupaya mengurangi adanya indikasi yang mengarah ke Covid-19. Begitupula dengan calon mahasiswa, ketika ujian berlangsung kemudian memiliki gejala mengarah ke Covid-19 maka tidak diperkenankan melanjutkan kegiatan ujian dan segera memeriksakan diri keruang transit atau kesehatan yang telah disediakan. Kebijakan ini menekankan agar setiap peserta yang masuk dan keluar tetap sehat dan aman. 

Untuk meminimalisir mobilitas calon mahasiswa, Universitas Tidar menggunakan sistem untuk membatasi adanya kapasitas. Kapasitas per-hari di lokasi adalah sekitar 800 calon mahasiswa baru dengan pembagian 400 kepala per-sesi. Berkaca pada pengalaman tahun kemarin untuk mengurangi segala hal buruk Universitas Tidar telah mempersiapkan dengan sangat matang termasuk pada pola tata ruangan yang dibatasi menjadi 20 ws per-ruangan dengan jarak 1,5 meter dan telah difasilitasi seperangkat komputer serta tidak memperbolehkan membawa handphone dan menggunakan akses internet.

“Selain kita meminimalisir kerumunan, kita juga semoga dapat mengurangi adanya  kecurangan agar esensi dari ujian dapat tercapai dengan optimal.” Pungkas Dr.Ir Noor  Farid, M.Si.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama