TITI MANGSA : Film yang melalui penggarapan selama kurang lebih 7 bulan sejak bulan Februari sampai Agustus 2019 akhirnya launching |
Magelang- Dor! Suasana menjadi pecah saat Gala Premiere film Titi Mangsa ditayangkan di BallRoom Hotel Atria Kota Magelang. Film yang diangkat dari kearifan lokal ini telah selesai launching.
Film yang
disutradarai oleh Andika John Manggala sukses mengadakan Gala Premiere, kemarin
(16/9). Delapan ratus pasang mata yang datang untuk menyaksikan perdana film Titi Mangsa di Ball Room Hotel Atria. Film yang menceritakan tentang perjuangan Pangeran Diponegoro
itu sangat diapresiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang,
“Kami mengapresiasi Film Titi Mangsa, kami berharap masyarakat Magelang lebih
teredukasi, mencintai sejarah, dan upaya lebih baik untuk kebanggan identitas”,
ujar salah satu perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang.
Titi Mangsa juga
digunakan untuk menjalankan strategi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Magelang yaitu membawa kearifan lokal Magelang kepada masyarakat luas.
“Ini adalah strategi kami untuk memperkenalkan kearifan lokal Magelang, tentang
sejarah”, ujar wakil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Magelang. Film Titi Mangsa
segera ditayangkan di Bioskop Magelang sebagai tuntunan bukan tontonan semata. “Film ini sebagai
tuntunan masyarakat bukan sekedar tontonan”, tegas Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Magelang.
Titi Mangsa
memiliki alur yang sama dengan Babad Diponegoro. Film yang diperankan oleh Roni
Sodewo yang merupakan keturunan ketujuh Pangeran Diponegoro. Hal ini lah yang
menjadi kekhasan film tersebut. Menurut Roni, “Titi Mangsa memiliki arti bahwa
sejarah kejayaan Magelang telah tiba saatnya, Pangeran Diponegoro menghentikan
perang. Kita harus betul-betul menjaga yang dipinjamkan para pahlawan dan sudah
saatnya kita sadar”.
Melalui penggarapan selama
kurang lebih 7 bulan sejak bulan Februari sampai Agustus 2019. Dilakukan oleh 27
tallent, 18 Pandora Film, dan 50 orang ekstras, Titi Mangsa masih
dirasa belum memuaskan
oleh sang sutradara.
Sutradara film ini mengatakan beliau kurang puas dengan film yang
digarapnya “Saya kurang puas dengan film ini”, ujar John. Hal ini, disebabkan
oleh 80% crew yang belum memproduksi film sebelumnya.
(EW, GW)