H
Foto bersama : Foto bersama antara tim PHBD Hasan Syukron 
                          dengan pembimbing PHBD, Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd.,
                            pasca pengumuman lolos PHBD Kemenristek Dikti 2016. 
asan Syukron, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Tidar (Untidar),  berhasil lolos Program Hibah Bina Desa (PHBD) yang di selenggarakan Kemenristek Dikti. Hasil kerja keras Syukron dan teamnya berminggu-minggu mulai dari membuat praproposal hingga proposal yang telah di-upload kini terbayarkan. Melalui proposalnya yang berjudul Pemberdayaan Kaum Marjinal dengan Sistem Bank Limbah Kaleng di KecamatanRejowinangun Kota Magelang yang mengangkat subbidang ekonomi kreatif Indonesia. Syukron dan teamnya berhasil lolos PHBD Dikti dan didanai sebesar Rp 40 juta, melalui dana tersebut Syukron dan teamnya akan segera melakukan program kerjanya. “Tujuan penulisan PHBD ini untuk  mengentaskan kemiskinan dan pemanfaatan komoditi lokal yang dianggap limbah” ungkap syukron sebagai Ketua team. Rangga Asmara, S.Pd. M.Pd., sebagai pembimbing mengatakan, “Menurut saya topik PHBD Syukron ini cukup strategis karena bersesuaian dengan rencana presiden Jokowi yang ingin memajukan ekonomi kreatif Indonesia”.
 Sebelumnya Syukron juga sudah pernah mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Kemenristek Dikti dengan mengajukan proposal yang serupa yaitu pemanfaatan limbah kaleng tetapi belum berhasil lolos dan kali ini melalui proposal PHBD-nya Syukron beserta teamnya berhasil lolos. Awalnya Syukron beserta tim merasa sayang ketika melihat kaleng-kaleng bekas hanya tertumpuk menjadi sampah saja, lalu dia terinspirasi dari seorang pengrajin souvenir kaleng bekas di Salaman, Magelang dan tercetuslah ide pemanfaatan kaleng bekas tersebut.
Melalui program proposalnya Syukron dan teamnya berharap, “semoga dengan program ini bisa lebih memanfaatkan limbah kaleng tersebut menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi. selain itu, industri kreatif tersebut juga dapat memberdayakan masyarakat dan menjadikan masyarakat lebih mandiri, khususnya di Kecamatan Rejowinangun Kota Magelang,” ujar Syukron yang ternyata berbakat juga dalam bidang sastra. “Kemudian yang tidak kalah penting, untuk semua teman-teman mahasiswa agar termotivasi dan mau mengikuti program-program Dikti maupun pemerintah demi mengharumkan nama universitas di kancah nasioal,” tambahnya.
Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd., sebagai pembimbing serta Kaprodi PBSI berpendapat bahwa kedepanya fakultas akan mewajibkan mhasiswa yang menerima beasiswa untuk mengajukan proposal. “Kedepanya fakultas akan memberlakukan kebijakan mengenai kewajiban mahasiswa penerima beasiswa untuk menuliskan proposal baik PKM atau PHBD, dan wajib menjadi ketua. Jangan takut tidak lolos, karena kuncinya selain topik yang diangkat kreatif dan strategis, mahasiswa juga harus mampu menuliskan permasalahan secara gamblang dan sesuai pada pedoman penulisan ”tandasnya. (Yas)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama