Ilustrasi : Dok. Pribadi Pramoedya Ananta Toer

Pada 6 Februari kemarin adalah ulang tahun ke-96 penulis buku Bumi Manusia, Pramoedya Ananta Toer. Doa dan ucapan terima kasih disampaikan oleh para penggemar lewat kicauan di Twitter. Penggemar turut mengenang sosok Pramoedya dengan mengunggah sepenggal kalimat atau dialog dalam novel karyanya. Nama Pramoedya Ananta Toer pun muncul di deretan topik paling ramai dibicarakan hari itu, Sabtu, (6/2).

Tak hanya penggemar Pram yang merayakan hari lahir Sastrawan Indonesia ini, Google melalui fitur Doodle juga ikut merayakannya dengan menciptakan gambar sosok Pram. Bentuk sketsa tersebut berlatar belakang mesin tik yang bisa bergerak dan bila kursor diarahkan ke gambar tersebut maka bentuk pencarian Pramoedya Ananta Toer akan muncul.

Ilustrasi: Dok. Google

Pram lahir di Blora, Jawa Tengah pada 6 Februari 1925, dikutip laman kemdikbud.go.id. Ia lahir sebagai anak sulung dari ayah seorang Kepala Sekolah Dasar Institut Boedi Oetomo di Blora dan ibu seorang penjual nasi. Pramoedya menempuh pendidikan  Sekolah Kejuruan Radio di Surabaya dan kemudian bekerja sebagai juru ketik untuk surat kabar Jepang di Jakarta selama pendudukan Jepang.

Tahun 1965 setelah peristiwa G30S, Pram ditangkap pemerintah Orde Baru karena dianggap sebagai anggota PKI. Pram sempat merasakan penjara di Tangerang, Salemba, Cilacap hingga pengasingan di Pulau Buru. Namun, selama pengasingan di Pulau Buru, Pram tak kenal lelah menulis dan melawan. Di pengasingan selama 14 tahun inilah Pram menciptakan mahakarya Tetralogi Pulau Buru.

Karya-karya Pram mengisahkan persoalan-persoalan yang terjadi pada masa pra kemerdekaan terutama penindasan dan perbudakan kepada pribumi.  Sebab itu, beberapa buku-bukunya dilarang keras oleh pemerintah Orde Baru. Bersamaan dengan jatuhnya rezim Soehartao pada 1998, Pram dibebaskan. Dan kini, buku-buku Pram sudah dijual bebas dan banyak diburu.

Pram menghembuskan napas terakhirnyanya di Bojong Gede, 30 April 2006. Selama hidupnya, Ia telah menghasilkan banyak karya sastra. Terdapat 50 karya sastra berupa novel dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 42 bahasa asing. Dari karya-karya yang dihasilkan, Pramoedya memperoleh 12 penghargaan, diantaranya Freedom to Write Award dari PEN American Center, AS, tahun 1988. Pram juga mendapatkan gelar Doctor of Humane Letters dari Universitas Michigan, Amerika Serikat pada 1999, Fukuoka Cultural Grand Prize Jepang pada 2000, dan pada 2004 memperoleh Norwegian Authors Union serta Centenario Pablo Neruda, Chili, 2004. (FAR/FAF)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama