Perayaan Imlek di Kota Semarang


SEMARANG – Tahun Baru Imlek 2572 jatuh pada 12 Februari 2021 mendatang. Di Kota Semarang tidak akan mengadakan tradisi perayaan yang biasa dilakukan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang belum surut.

Sebelum adanya pandemi Covid-19, atraksi barongsai di Pasar Semawis Kawasan Pecinan menjadi agenda tahunan Kota Semarang dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Berbeda dengan tahun ini, perayaan Imlek akan jauh lebih sepi dan masyarakat Tionghoa tidak diberi kebebasan untuk merayakan Imlek dengan beramai-ramai.

Harjanto Halim, tokoh Tionghoa Semarang, mengimbau agar masyarakat Tionghoa melakukan ibadah Imlek di rumah  bersama keluarga dan dianjurkan untuk tidak menerima tamu mengingat masih dalam situasi pandemi. Imbauan tersebut menjadi salah satu upaya membantu pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

“Kami menghormati keputusan pemerintah tersebut, kami menerima karena kami juga tidak ingin perayaan Imlek justru akan menimbulkan klaster baru,” ucapnya, Senin, (1/2). Hal yang sama juga diimbau oleh Hendrar Prihadi, Wali Kota Semarang dengan menegaskan tidak mengizinkan kegiatan yang melibatkan banyak orang di tengah pandemi Covid-19.

“Kalau do’a di kelenteng boleh, tapi perayaannya mohon bisa di rumah masing-masing saja dengan keluarga,” ujarnya.

Tidak adanya libur panjang perayaan Imlek 2572 sudah diusulkan kepada pemerintah pusat oleh Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah. Kasus Covid-19 di Indonesia yang merebak setelah diberlakukannya libur panjang pada Desember hingga Januari lalu, menjadikan Ganjar tidak ingin mengulangi hal yang sama. (NAW/LRW)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama