Magelang - Seminar nasional sukses diadakan di auditorium Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM) dengan tema Ekonomi Kreatif pada Sabtu (17/12). Seminar ini diselenggarakan oleh panitia semester satu dengan menghadirkan dua pebisnis muda, yaitu Sembodo Malik, seorang Founder Kampung Blogger Magelang dan Rifky Ali Hamidi, seorang CEO Busana Mandiri. Kesuksesan seminar ini juga dibuktikan dengan hadirnya 562 peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa dan umum yang semula perkiraan hanya akan dihadiri 300 peserta.
Seminar nasional dengan mengusung judul “Melalui Ekonomi Kreatif Kita Wujudkan Indonesia yang Mandiri” memiliki tujuan agar pemerintah gencar menyelenggarakan ekonomi kreatif baik sektor pariwisata, internet, maupun sektor lainnya. Materi yang disampaikan oleh Sembodo Malik adalah cara merintis usaha dari internet. Ia mengakui bahwa dirinya pernah jatuh pailit karena lupa diri setelah kaya. Tidak pernah salat apalagi zakat. Untuk membeli susu anaknya, dia meminjam Rp. 2 juta dari seorang teman. Sembodo pun bangkit setelah istrinya membuat blog dan menghasilkan Rp. 34 juta. “Saya pernah rela makan mie selama satu bulan hanya untuk membeli sebuah komputer. Tapi kemudian saya masuk rumah sakit selama sepuluh hari. Setelah itu saya bersih-bersih kamar dan menemukan sebuah buku tentang cara menghasilkan uang dari internet secara otodidak,” tutur Sembodo saat mengisi materi.
Selain itu, materi kreativitas berbisnis yang berorientasi pada pasar disampaikan oleh Mr. Rifky. Pria kelahiran 23 Februari 1990 ini pernah di-droup out dari kampus setelah dua bulan kuliah. Oleh karena itu ia mulai berbisnis. Menurutnya, bisnis tidak cukup hanya kreatif, tetapi juga harus memperhatikan barang yang dibutuhkan pasar.
”Kita harus bisa memanfaatkan apa yang kita punya tanpa mengeluarkan modal, karena semua yang ada di sekeliling kita pun dapat dijadikan uang dan usaha,” tutur moderator di akhir seminar sebagai kesimpulan. Ketua panitia seminar nasional, Aris Setianto, berharap dengan diadakannya seminar ini maka jiwa entrepreneur akan tumbuh pada diri setiap peserta seminar. “Semoga lebih bermanfaat dan berdampak positif, dan menumbuhkan jiwa enterpreneur,” jelas Aris.
Seminar nasional UMM juga mendapat respon yang positif dari peserta. “Kita bisa jadi dapat ilmu biar jadi mahasiswa kreatif untuk dapat uang”, kata Diyah Ayu, mahasiswi Ekonomi Pembangunan, Universitas Tidar. “Jujur ya, setelah seminar ini saya mendapat pencerahan dan ilmu, sebenarnya sudah bagus, tapi pembicaranya kaya curhat sendiri, harapan saya, semoga dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan mendapat rezki dari jerih payah sendiri,” kata Endah Kun Suciati.
Aris menuturkan hambatan yang dihadapi penyelenggaraan seminar yaitu permasalahan teknis, seperti panitia yang terlalu banyak dan sulitnya menyatukan berbagai pendapat. Kendala lainnya yaitu mencari sponsor, dari 22 instansi hanya ada 6 instansi yang tembus sebagai sponsor. Meskipun demikian, secara keseluruhan pelaksanaan seminar nasional tersebut lancar. (GIS_MIS)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama