Sumber: Dokumen Penulis

MAGELANG — Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar kembali sukses menggelar Tradigital English Expo 2025 dengan tema “Kampoeng Digital: Empowering Local Wisdom Through Gamification” pada Selasa, (17/06). Acara tahunan ini digelar di Gedung Kuliah Umum DR. H. R. Suparsono dan menjadi ajang kreatif serta edukatif untuk menampilkan hasil proyek mahasiswa, khususnya dalam pengembangan media pembelajaran bahasa Inggris yang inovatif.


Expo ini merupakan puncak dari rangkaian tugas akhir mata kuliah Teaching English as a Foreign Language (TEFL) untuk mahasiswa semester 6 dan Technology Enhanced Language Learning (TELL) bagi mahasiswa semester 2. Dalam kegiatan ini, para peserta memamerkan berbagai media ajar yang dirancang untuk mendukung keterampilan berbahasa Inggri, seperti listening, reading, writing, dan vocabulary. Media yang ditampilkan memadukan pendekatan digital modern dengan konteks budaya lokal agar pembelajaran menjadi lebih relevan dan menarik bagi peserta didik.


Mahasiswa semester 2 turut menampilkan berbagai aplikasi pembelajaran interaktif yang dirancang untuk mempermudah proses belajar bahasa Inggris berbasis teknologi. Aplikasi-aplikasi ini memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan mendorong partisipasi aktif peserta didik.


Salah satu stan dari kelompok TEFL menampilkan replika miniatur rumah adat lengkap dengan teks deskriptif. Setelah membaca teks, pengunjung diajak menjawab soal pemahaman membaca melalui platform Quizziz. Media interaktif ini dirancang untuk mengasah kemampuan reading secara menyenangkan dan efektif.


“Saya merasa kemampuan membaca saya jadi meningkat. Pengalaman ini sangat berharga sebagai bekal ketika nanti menjadi guru. Kami jadi memahami seperti apa media pembelajaran yang menarik, efektif, dan menyenangkan,” ungkap Mela Melinda, salah satu peserta dari mata kuliah TEFL.


Ketua pelaksana acara, Raka, menjelaskan bahwa tujuan utama diadakannya expo ini untuk menumbuhkan ketertarikan dan semangat peserta didik dalam mempelajari bahasa Inggris melalui media pembelajaran yang menarik, kreatif, dan sesuai dengan konteks lokal.


“Tahun ini, kami menghadirkan inovasi dengan menggabungkan gamifikasi dan unsur kearifan lokal. Selain meningkatkan keterampilan bahasa Inggris, diharapkan para peserta juga semakin mencintai dan menghargai budaya serta tradisi daerahnya sendiri,” terangnya.


Salah seorang pengunjung, AM, memberikan apresiasi sekaligus masukan konstruktif untuk pengembangan acara ke depan.


“Secara ide sudah bagus meskipun itu-itu saja, tapi juga relevan dengan kebutuhan pembelajaran saat ini. Namun, kesannya agak sumpek karena jarak antar banner terlalu sempit. Penataan stand juga masih kurang rapi dan beberapa x-banner menjorok ke area jalan sehingga pengunjung agak takut menabrak, untuk kedepannya layout dan konsep acara bisa lebih diperhatikan agar pengunjung merasa lebih nyaman dan acara makin menarik,” ujarnya.


Expo ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta guru-guru dari SMP dan SMA di sekitar Magelang. Para pengunjung tampak antusias mengikuti presentasi dan mencoba langsung berbagai media pembelajaran yang ditampilkan. Selain pameran, acara ini juga menampilkan pemutaran video karya mahasiswa dari mata kuliah TELL semester 2, serta luaran mata kuliah Creative Writing for Digital Texts (CWDT) yang dikerjakan oleh mahasiswa semester 5.


Sebagai puncak acara, akan digelar award ceremony untuk proyek terbaik dari CWDT dan stand terbaik pilihan dosen. Karya-karya unggulan tersebut juga akan didaftarkan ke Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk perlindungan hak cipta.

Penulis : Rini

Editor: Yunita

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama