Sumber: https://pin.it/1WMMNIsQj

 

Saat ini, dunia perfilman Indonesia sedang berkembang pesat. Beberapa genre film sudah mewarnai bioskop tanah air. Dominasi film bergenre horor masih menjadi primadona saat ini. Hampir setiap tahunnya terdapat film bergenre horor yang mendominasi Box Office di Indonesia. Namun, belakangan ini muncul film “Jumbo” yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat. Pasalnya, film “Jumbo” bukanlah film bergenre horor yang selama ini memiliki daya tarik komersial tinggi di pasaran. Hal itu tentu menjadi pembahasan menarik, apakah selera penonton Indonesia perlahan mulai bergeser?


“Jumbo” merupakan film animasi anak-anak karya Visinema Animation yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy. Film “Jumbo” mulai tayang pada 31 Maret 2025 dan langsung mencuri perhatian publik. Dalam tiga pekan penayangan, “Jumbo” mencetak rekor lebih dari 6 juta penonton. Di hari ke-51 penayangan, film “Jumbo” meraih hampir 10 juta penonton. Jika masih terus berlanjut, “Jumbo” akan menyalip rekor film “KKN di Desa Penari” yang saat ini masih berada di peringkat pertama film terlaris Indonesia.


Suksesnya film “Jumbo” menjadi angin segar bagi industri perfilman Indonesia. Sebab beberapa tahun belakangan ini, film horor terus menempati genre film paling laku di Indonesia. Namun, masyarakat sepertinya mulai jenuh dengan formulasi film horor lokal yang cenderung repetitif. Oleh karena itu, kehadiran film “Jumbo” langsung menarik perhatian publik. Tak hanya menawarkan film dengan genre unik, tetapi film ini juga menghadirkan visual memukau, cerita yang menyentuh hati, serta deretan artis besar yang turut andil dalam mengisi karakter-karakter pada film. Viralnya soundtrack “Selalu Ada di Nadimu” di beberapa platform turut membuat film “Jumbo” dikenal di berbagai kalangan masyarakat.


Keberhasilan film “Jumbo” hingga menembus pasar internasional menunjukkan bahwa saat ini penonton Indonesia mulai terbuka dengan berbagai genre film dan tidak terpaku pada genre horor semata. Hal itu dapat memotivasi sineas Indonesia agar dapat mengeksplor dan berani untuk membuat variasi genre film di tanah air. Harapannya, tak hanya satu genre saja yang mendominasi bioskop tanah air, tetapi juga berbagai genre yang kaya dan berkualitas.

 

Penulis: Naswa Maulida

Editor: Erawati

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama